Setiap orang memiliki
gaya komunikasi yang berbeda. Gaya komunikasi Anda mempengaruhi hubungan Anda
di dalam karir dan kehidupan emosional Anda. Terkadang, cara atau gaya
komunikasi lebih penting daripada konten dari pesan tersebut. Jika pesan tidak
disampaikan dengan baik, maka pesan tersebut tidak akan diterima atau dipahami.
Menurut Tubbs & Moss (2014:31-32) ada enam gaya komunikasi yang berbeda, yaitu:
- The Controlling Style: Gaya ini mengendalikan dan memaksa orang lain mematuhi pandangan mereka. Gaya ini adalah gaya satu arah, di mana pengirim pesan hanya memusatkan perhatian pada pengiriman pesan.
- The Equalitarian Style: Gaya ini berdasarkan kesamaan dan arus pesan verbal dua arah. Gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam pengambilan keputusan.
- The Structuring Style: Gaya ini memanfaatkan pesan verbal untuk mempengaruhi orang lain dengan tujuan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan, dan prosedur.
- The Dynamic Style: Gaya ini agresif dan efektif dalam mengatasi masalah kritis. Pengirim pesan menggunakan gaya ini untuk merangsang para karyawan agar bekerja lebih cepat dan lebih baik.
- The Relinguishing Style: Gaya ini mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat, atau gagasan orang lain. Gaya ini efektif jika pengirim pesan bekerja sama dengan orang yang berpengalaman dan bertanggung jawab.
- The Withdrawal Style: Gaya ini dapat mengakibatkan kelemahan dalam tindak komunikasi, di mana tidak ada keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain karena kesulitan antarpribadi.
Dalam memahami gaya
komunikasi Anda, penting untuk memahami bagaimana gaya komunikasi Anda mempengaruhi
hubungan Anda dengan orang lain. Dengan memahami gaya komunikasi Anda, Anda
dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dan lebih efektif.
Analisa Gaya Komunikasi pada Konflik Buruh/Pekerja Driver Go-Jek dengan PT Go-Jek Indonesia
Dalam konflik antara
buruh/pekerja driver Go-Jek dengan PT Go-Jek Indonesia, terdapat beberapa gaya
komunikasi yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam mencari solusi. Salah
satu gaya komunikasi yang digunakan oleh perusahaan adalah The Controlling
Style, yaitu dengan penggunaan kontrol dan dominasi dalam komunikasi.
Perusahaan menggunakan ancaman pemutusan kontrak atau pemecatan untuk memaksa
para driver tetap bekerja, serta memberikan insentif bagi yang tetap bekerja
pada saat aksi mogok.
Namun, terdapat juga gaya
komunikasi lain yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam mengatasi konflik
tersebut. Gaya komunikasi The Equalitarian Style digunakan oleh buruh/pekerja
driver Go-Jek yang menuntut hak mereka dengan jelas dan tegas, serta berusaha
memperoleh solusi yang adil dan merata dari perusahaan. Gaya komunikasi The
Relinquishing Style juga ditunjukkan oleh sebagian buruh/pekerja driver Go-Jek
yang melakukan aksi mogok sebagai bentuk pengorbanan demi mendapatkan solusi
yang lebih baik.
Penggunaan gaya
komunikasi yang tepat sangat penting dalam menyelesaikan konflik dengan solusi
yang adil dan merata. Penggunaan gaya komunikasi The Controlling Style oleh
perusahaan dapat memperburuk konflik dan memperbesar kesenjangan antara kedua
belah pihak. Sebaliknya, gaya komunikasi The Equalitarian Style dan The
Relinquishing Style dapat membantu menyelesaikan konflik dengan solusi yang
adil dan merata.
Jadi, penting bagi para
pihak yang terlibat dalam konflik untuk memahami dan menggunakan berbagai gaya
komunikasi yang ada, agar dapat mencapai solusi yang diinginkan. Oleh karena
itu, para pihak perlu mempertimbangkan efek jangka panjang dari penggunaan gaya
komunikasi tertentu dan mencari solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.
Gaya Komunikasi yang
dimiliki
Dalam keseharian saya, pernah
menggunakan gaya komunikasi The Controlling Style, karena ada hal yang membuat saya menginginkan orang
lain untuk mengikuti atau melakukan apa yang saya inginkan atau perintahkan
secara tidak sadar. Contohnya ketika saya menjadi ketua pelaksana dalam suatu
kegiatan, karena menurut saya apa yang saya sampaikan ialah hal yang benar.
Namun pada kenyataannya, hal itu belum tentu benar bagi orang lain.
Selain itu, terdapat juga
gaya komunikasi The Equalitarian Style, dalam suatu organisasi ataupun bekerja
saya sering menggunakan gaya komunikasi tersebut. Karena penting untuk
membangun hubungan baik dan Kerjasama dengan partner kerja ataupun anggota guna mencapai tujuan bersama.
Gaya komunikasi lainnya
yaitu The Relinquishing Style. Dalam kehidupan saya sehari-hari, cenderung mendengarkan
orang lain dan menerima saran atau pendapat yang mereka sampaikan dan tujukan
kepada saya. Karena menurut saya, hal itu baik untuk perkembangan diri dan menjadi
pribadi yang lebih baik serta dapat bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban
yang harus dilakukan.