COMMUNICATION STYLE

 

(foto:freepik.com)

Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda. Gaya komunikasi Anda mempengaruhi hubungan Anda di dalam karir dan kehidupan emosional Anda. Terkadang, cara atau gaya komunikasi lebih penting daripada konten dari pesan tersebut. Jika pesan tidak disampaikan dengan baik, maka pesan tersebut tidak akan diterima atau dipahami.

Menurut Tubbs & Moss (2014:31-32) ada enam gaya komunikasi yang berbeda, yaitu:

  1. The Controlling Style: Gaya ini mengendalikan dan memaksa orang lain mematuhi pandangan mereka. Gaya ini adalah gaya satu arah, di mana pengirim pesan hanya memusatkan perhatian pada pengiriman pesan.
  2. The Equalitarian Style: Gaya ini berdasarkan kesamaan dan arus pesan verbal dua arah. Gaya ini efektif dalam memelihara empati dan kerja sama, khususnya dalam pengambilan keputusan.
  3. The Structuring Style: Gaya ini memanfaatkan pesan verbal untuk mempengaruhi orang lain dengan tujuan berbagi informasi tentang tujuan organisasi, jadwal kerja, aturan, dan prosedur.
  4. The Dynamic Style: Gaya ini agresif dan efektif dalam mengatasi masalah kritis. Pengirim pesan menggunakan gaya ini untuk merangsang para karyawan agar bekerja lebih cepat dan lebih baik.
  5. The Relinguishing Style: Gaya ini mencerminkan kesediaan untuk menerima saran, pendapat, atau gagasan orang lain. Gaya ini efektif jika pengirim pesan bekerja sama dengan orang yang berpengalaman dan bertanggung jawab.
  6. The Withdrawal Style: Gaya ini dapat mengakibatkan kelemahan dalam tindak komunikasi, di mana tidak ada keinginan untuk berkomunikasi dengan orang lain karena kesulitan antarpribadi.

Dalam memahami gaya komunikasi Anda, penting untuk memahami bagaimana gaya komunikasi Anda mempengaruhi hubungan Anda dengan orang lain. Dengan memahami gaya komunikasi Anda, Anda dapat mengembangkan keterampilan komunikasi yang lebih baik dan lebih efektif.

Analisa Gaya Komunikasi pada Konflik Buruh/Pekerja Driver Go-Jek dengan PT Go-Jek Indonesia

Dalam konflik antara buruh/pekerja driver Go-Jek dengan PT Go-Jek Indonesia, terdapat beberapa gaya komunikasi yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam mencari solusi. Salah satu gaya komunikasi yang digunakan oleh perusahaan adalah The Controlling Style, yaitu dengan penggunaan kontrol dan dominasi dalam komunikasi. Perusahaan menggunakan ancaman pemutusan kontrak atau pemecatan untuk memaksa para driver tetap bekerja, serta memberikan insentif bagi yang tetap bekerja pada saat aksi mogok.

Namun, terdapat juga gaya komunikasi lain yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam mengatasi konflik tersebut. Gaya komunikasi The Equalitarian Style digunakan oleh buruh/pekerja driver Go-Jek yang menuntut hak mereka dengan jelas dan tegas, serta berusaha memperoleh solusi yang adil dan merata dari perusahaan. Gaya komunikasi The Relinquishing Style juga ditunjukkan oleh sebagian buruh/pekerja driver Go-Jek yang melakukan aksi mogok sebagai bentuk pengorbanan demi mendapatkan solusi yang lebih baik.

Penggunaan gaya komunikasi yang tepat sangat penting dalam menyelesaikan konflik dengan solusi yang adil dan merata. Penggunaan gaya komunikasi The Controlling Style oleh perusahaan dapat memperburuk konflik dan memperbesar kesenjangan antara kedua belah pihak. Sebaliknya, gaya komunikasi The Equalitarian Style dan The Relinquishing Style dapat membantu menyelesaikan konflik dengan solusi yang adil dan merata.

Jadi, penting bagi para pihak yang terlibat dalam konflik untuk memahami dan menggunakan berbagai gaya komunikasi yang ada, agar dapat mencapai solusi yang diinginkan. Oleh karena itu, para pihak perlu mempertimbangkan efek jangka panjang dari penggunaan gaya komunikasi tertentu dan mencari solusi yang terbaik untuk kedua belah pihak.

Gaya Komunikasi yang dimiliki

Dalam keseharian saya, pernah menggunakan gaya komunikasi The Controlling Style, karena ada hal yang membuat saya menginginkan orang lain untuk mengikuti atau melakukan apa yang saya inginkan atau perintahkan secara tidak sadar. Contohnya ketika saya menjadi ketua pelaksana dalam suatu kegiatan, karena menurut saya apa yang saya sampaikan ialah hal yang benar. Namun pada kenyataannya, hal itu belum tentu benar bagi orang lain.

Selain itu, terdapat juga gaya komunikasi The Equalitarian Style, dalam suatu organisasi ataupun bekerja saya sering menggunakan gaya komunikasi tersebut. Karena penting untuk membangun hubungan baik dan Kerjasama dengan partner kerja ataupun anggota  guna mencapai tujuan bersama.

Gaya komunikasi lainnya yaitu The Relinquishing Style. Dalam kehidupan saya sehari-hari, cenderung mendengarkan orang lain dan menerima saran atau pendapat yang mereka sampaikan dan tujukan kepada saya. Karena menurut saya, hal itu baik untuk perkembangan diri dan menjadi pribadi yang lebih baik serta dapat bertanggung jawab atas tugas dan kewajiban yang harus dilakukan.

Lebih baru Lebih lama