Komunikasi adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang lambang yang bermakna bagi kedua pihak.
Komunikasi menggunakan media tertentu untuk merubah sikap atau tingkah laku seorang atau sejumlah orang sehingga ada efek tertentu yang diharapkan (Effendy, 2000 : 13).
Jadi Komunikasi itu adalah proses dimana pesan disampaikan oleh komunikator kepada penerima. Pesan itu dapat berupa hasil pemikiran atau perasaan yang dimasudkan untuk mengubahpengetahuan, sikap atau tingkah laku si penerima pesan.
1.
Komunikasi
efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu untuk menghasilkan perubahan sikap pada orang yang terlihat dalam komunikasi.
Mc. Crosky Larson dan Knapp (2001) mengatakan bahwa komunikasi yang efektif dapat dicapai dengan mengusahakan ketepatan (accuracy) yang paling tinggi derajatnya antara komunikator dan komunikan dalam setiap komunikasi.
Komunikasi efektif termasuk dalam human relations karena dalam hubungan antar manusia, kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif sangat penting untuk mencapai tujuan yang diinginkan, baik itu dalam hal kerja sama, penyelesaian masalah, atau membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Komunikasi efektif juga melibatkan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik dan memahami sudut pandang orang lain, sehingga dapat terjalin hubungan yang saling menguntungkan.
2.
Komunikasi
Formal
Komunikasi formal
adalah komunikasi resmi yang dilakukan dalam suatu organisasi atau institusi.
Komunikasi formal memiliki struktur dan tata cara yang sudah ditetapkan, dan
biasanya dilakukan sesuai dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan
oleh organisasi atau institusi tersebut.
Effendy (2005) bahwa sistem komunikasi formal biasanya mengikuti garis-garis wewenang sebagaimana dituangkan dalam struktur organisasi, proses komunikasi biasanya dilakukan di dalam lembaga formal melalui garis perintah atau sifatnya instruktif.
3.
Komunikasi
Informal
Komunikasi
informal adalah komunikasi yang dilakukan secara tidak resmi antara individu
atau kelompok dalam suatu organisasi atau lingkungan sosial.
DeVito (2011)
komunikasi informal sebagai komunikasi yang disetujui secara sosial yang
orientasinya tidak pada organisasi tetapi lebih secara individual.
Fungsi komunikasi informal adalah untuk memelihara hubungan sosial persahabatan kelompok informal , penyebaran informasi yang bersifat pribadi dan privat seperti isu , gosip , atau rumor
4.
Komunikasi
Verbal
Komunikasi verbal adalah
komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa lisan.
Menurut Goffman (2005:154) Komunikasi verbal merupakan komunikasi dengan kata-kata verbal melalui komunikasi yang kita sebut bahasa karena dapat membantu kita untuk memiliki kemampuan memahami.
5.
Komunikasi
Non Verbal
Komunikasi
nonverbal adalah bentuk komunikasi yang melibatkan pengiriman dan penerimaan
pesan melalui tanda-tanda nonverbal, seperti gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan
nada suara.
K. Floyd (2009) mendefinisikan komunikasi nonverbal sebagai setiap perilaku dan karakteristik yang mengirimkan makna tanpa menggunakan kata-kata.
TIPE KOMUNIKASI
NON VERBAL :
· Kinetik
Studi tentang gerakan tubuh termasuk postur tubuh
· Haptik
Indera perasa atau sentuhan
· Penampilan fisik
Terkadang dalam berkomunikasi kita melakukan judgment
terhadap perilaku atau apapun orang lain berdasarkan penampilan fisik yang
dimilikinya
· Artefak
Objek personal yang digunakan untuk memberitahukan identitas
dan kepribadian lingkungan kita.
· Faktor lingkungan
Adalah tata letak yang mempengaruhi apa yang kita
rasakan atau lalukan
· Proxemic (jarak
personal)
Merujuk pada jarak dan bagaimana kita menggunakannya
· Chronemic
Bagaimana kita mempersepsikan dan
menggunkaan waktu untuk mendefinisikan identitas dan interaksi
· Paralanguage
Komunikasi yang vocal tapi tidak
menggunakan kata-kata
· Keheningan
Keheningan dapat menunjukkan penghormatan,
keprihatinan, ketenangan, menyangkal keberadaan orang lain
Analisa Komunikasi Pada konflik Buruh/Pekerja Driver Go-Jek dengan PT Go-Jek Indonesia
Pada konflik ini, para pekerja mengeluhkan tentang upah
yang rendah, kurangnya perlindungan kesejahteraan, dan ketidakjelasan status
kerja mereka. Konflik ini mencerminkan masalah yang sering terjadi antara buruh
dan perusahaan di Indonesia dan di seluruh dunia.
Dalam mengatasi konflik
tersebut, komunikasi efektif sangatlah penting. Pihak perusahaan perlu
melakukan komunikasi yang jelas dan transparan dengan para pekerja agar masalah
dapat diatasi dengan baik. Hal ini meliputi menyampaikan informasi yang tepat,
mendengarkan dan merespons masalah yang dihadapi para pekerja dengan baik,
serta mencari solusi yang tepat untuk masalah yang ada. Serta komunikasi efektif yang seharusnya diciptakan antara kedua pihak ialah komunikasi yang saling timbal balik dan saling understanding. Untuk menciptakan hal tersebut, haruslah kita memahami gaya komunikasi baik itu dari pihak perusahaan ataupun pekerja dan mengetahui latar belakangnya darimana agar kita dapat menyesuaikannya.
Komunikasi efektif juga
melibatkan komunikasi verbal dan non-verbal. Komunikasi verbal dapat dilakukan
melalui diskusi, pertemuan atau negosiasi langsung antara pihak perusahaan dan
pekerja. Sedangkan komunikasi non-verbal meliputi ekspresi wajah, gerakan
tubuh, dan bahasa tubuh lainnya yang dapat mempengaruhi pesan yang disampaikan.
Pada keadaan ini, pihak
perusahaan dapat menggunakan bahasa tubuh yang mendukung pesan yang
disampaikan, misalnya dengan menunjukkan sikap yang ramah dan menghargai, serta
memberikan penjelasan yang jelas dan mudah dipahami. Hal ini dapat meningkatkan
efektivitas komunikasi dan membantu pihak perusahaan mencapai kesepakatan yang
baik dengan para pekerja.
Selain itu, perusahaan
juga perlu memperhatikan komunikasi non-verbal para pekerja. Melalui gerakan
tubuh, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh lainnya, perusahaan dapat
mengidentifikasi tanda-tanda ketidakpuasan atau ketidaknyamanan para pekerja.
Hal ini dapat membantu perusahaan memperbaiki kondisi kerja dan memberikan
solusi yang tepat untuk mengatasi masalah yang ada.
Dapat disimpulkan bahwa, komunikasi efektif memainkan peran penting dalam mengatasi konflik antara buruh
atau pekerja dengan perusahaan. Pihak perusahaan perlu melakukan komunikasi
yang jelas dan transparan dengan para pekerja, menciptakan komunikasi yang saling timbal balik dan understanding. menggunakan komunikasi verbal
dan non-verbal yang tepat, serta memperhatikan tanda-tanda non-verbal para pekerja
untuk mengatasi masalah dengan baik.
Sumber : Randi, R. (2017). BURUH VS PERUSAHAAN (Studi Kasus Konflik Buruh/Pekerja Driver Go-Jek dengan PT Go-Jek Indonesia). Share: Social Work Journal, 7(2), 10-17.